.


[Click Here]

BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH
PRAKTIKUM MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLLER
2016
Koordinator Praktikum :
Darwison, M.T

Oleh :
Rizky Syahreza Ryaldi
1310951065
Referensi :
  1. Darwison, 2010, ”Teknik Interface (antarmuka): Perancangan hardware dan simulasi software serta aplikasinya ”, ISBN: 978-602-9081-10-7, CV Ferila, Padang.
  2. Darwison, 2007 “ Teori, Rancangan ,Simulasi Dan Aplikasi Mikroprosesor Dan Mikrokontroller” ISBN: 978-602-9487-09-1”, CV Ferila, Padang.

RANGKAIAN RESET

Pin RESET pada mikrokontroler ATMEL AVR adalah aktif LOW. Jika sebuah sinyal LOW diaplikasikan pada pin ini, maka mikrokontroler akan direset. Peresetan sistem dilakukan dengan tujuan:
  1. Untuk ‘melepas’ semua pin (kecuali pin-pin XTAL) untuk masuk ke keadaan tri-state, menginisialisasi semua Register I/O, dan mereset program counter (PC=0).
  2. Untuk memasuki mode pemrograman paralel.




Jalur RESET memiliki resistor pull-up internal berukuran 100K-500K ohm. Secara teori, resistor pull-up tersebut berfungsi menahan pin RESET pada logika HIGH dan tidak mengambang.
Pada lingkungan dengan noise yang tinggi, maka resistor pull-up internal saja tidaklah cukup. Adanya spike dapat menyebabkan munculnya sinyal RESET yang tidak diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya rangkaian eksternal yang secara aktif menjaga kondisi pin RESET tetap HIGH kecuali dilakukan RESET.
Rangkaian dapat digunakan untuk mengamankan pin RESET dari munculnya sinyal RESET yang tidak diinginkan yang diakibatkan oleh noise dan spike. Akan tetapi jika mikrokontroler AVR yang kita gunakan memiliki rangkaian Brown-out internal, maka kita hanya perlu menambahkan beberapa komponen eksternal saja. Berikut adalah rangkaian RESET yang direkomendasikan ATMEL.


RS Juwita Bekasi RS Juwita Bekasi Author

About

Popular Posts

Find Us

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *